Senin, 28 Juni 2010

Eropa Pelajari Kemungkinan Manusia Hidup Di Mars


LONDON - Badan Antariksa Eropa (ESA) telah mempelajari kemungkinan manusia untuk 'hijrah' ke planet Mars. Menurut studi ESA, kondisi Mars cocok untuk kehidupan, terutama karena di planet merah tersebut telah diketahui adanya keberadaan air.

Dua satelit milik ESA Mars Express dan Mars Reconnaissance milik badan antariksa AS, NASA telah menemukan mineral silikat terhidrasi. Kedua satelit tersebut mengorbit di dataran rendah sebelah utara Mars.

Peneliti utama Mars dari University of Paris, Jean-Pierre Bibring menyatakan bahwa permukaan Mars dialiri air sekira empat miliar tahun lalu dan hanya berlangsung beberapa ratus tahun.

"Penelitian menunjukkan pernah ada air di Mars, tapi bukan dalam bentuk laut besar," kata Bibring seperti dilansir News.com.au, Senin (28/6/2010).

Bibring mengatakan, saat itu Mars sudah kehilangan atmosfernya. "Oleh karenanya, air tidak lagi stabil dalam keadaan cair di permukaan," kata Bibring.

Ditambahkan Bibring, tekanan dan temperatur ketika beberapa ratus tahun yang lalu tidak memberi peluang air dalam kondisi stabil, keadaan cair, di permukaan.

"Sebagian air menguap, sementara lainnya masuk ke dalam tanah," katanya

Penelitian Bibring ini bertentangan dengan hasil penelitian tim Amerika yang diterbitkan beberapa waktu lalu di Jurnal Nature Geoscience yang mengatakan, samudera meliputi sepertiga wilayah Mars, sekitar 3,5 miliar tahun lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Labels