Senin, 28 Juni 2010

Nintendo 3D Ternyata Buruk Bagi Anak


TEXAS - Jika Nintendo bisa menimbulkan penyakit 'Nintendo Thumb', Wii dikomplen tentang 'Wii Elbow' maka saat Nintendo 3DS muncul, diperkirakan akan muncul juga komplen tentang 'sakit kepala ala 3DS'.

"Kami telah bekerja sama dengan para ahli di lapangan untuk melakukan serangkaian tes. Kami memiliki kebijakan untuk memberikan produk yang lebih baik ke pasaran," ujar pejabat Nintendo AS Reggie Fils-Aime, seperti dikutip melalui Kotaku
Fils-Aime memperingatkan adanya kekhawatiran mengenai teknologi eye-popping yang dapat menimbulkan sakit kepala, atau tampilan mengganggu yang harus dilihat dalam jangka waktu yang lama. Layar atas 3DS saat ini menggunakan teknologi baru dan tipuan optik untuk membuat seolah-olah pengguna melihat grafis 3D di dalam permainan yang ada di 3DS.

Oleh karena itu, ia menganjurkan agar anak-anak di bawah umur tujuh tahun tidak diperkenankan menggunakan layar 3D tambahan tersebut.

"Kami menyarankan agar semua anak-anak tidak dijauhkan dari tampilan 3D. Hal ini dikarenakan, setiap anak di bawah usia tujuh tahun belum memiliki ototo mata yang sempurna. Ini merupakan anjuran yang sama yang berlaku untuk film 3D, sehingga menjadikannya sebagai protokol standar," ujar Fils-Aime.

Presiden Nintendo untuk AS itu mengatakan jika 3DS belum akan dipasarkan hingga Maret 2011. Nantinya akan ada beberapa perbaikan lagi hingga 3DS dianggap sempurna dan mampu menarik minat masyarakat game dunia.

Sayangnya, Fils-Aime tidak mau menyebutkan harga retail untuk 3DS dan tambahan sistem 3D yang ada di dalamnya. Hanya saja, Fils-Aime mengatakan jika seluruh komponen akan mampu memuaskan kebutuhan para gamers mobile, termasuk permasalahan daya tahan baterai.

Eropa Pelajari Kemungkinan Manusia Hidup Di Mars


LONDON - Badan Antariksa Eropa (ESA) telah mempelajari kemungkinan manusia untuk 'hijrah' ke planet Mars. Menurut studi ESA, kondisi Mars cocok untuk kehidupan, terutama karena di planet merah tersebut telah diketahui adanya keberadaan air.

Dua satelit milik ESA Mars Express dan Mars Reconnaissance milik badan antariksa AS, NASA telah menemukan mineral silikat terhidrasi. Kedua satelit tersebut mengorbit di dataran rendah sebelah utara Mars.

Peneliti utama Mars dari University of Paris, Jean-Pierre Bibring menyatakan bahwa permukaan Mars dialiri air sekira empat miliar tahun lalu dan hanya berlangsung beberapa ratus tahun.

"Penelitian menunjukkan pernah ada air di Mars, tapi bukan dalam bentuk laut besar," kata Bibring seperti dilansir News.com.au, Senin (28/6/2010).

Bibring mengatakan, saat itu Mars sudah kehilangan atmosfernya. "Oleh karenanya, air tidak lagi stabil dalam keadaan cair di permukaan," kata Bibring.

Ditambahkan Bibring, tekanan dan temperatur ketika beberapa ratus tahun yang lalu tidak memberi peluang air dalam kondisi stabil, keadaan cair, di permukaan.

"Sebagian air menguap, sementara lainnya masuk ke dalam tanah," katanya

Penelitian Bibring ini bertentangan dengan hasil penelitian tim Amerika yang diterbitkan beberapa waktu lalu di Jurnal Nature Geoscience yang mengatakan, samudera meliputi sepertiga wilayah Mars, sekitar 3,5 miliar tahun lalu.

Labels